Membedakan fakta dan opini dalam iklan
Setiap kita pasti pernah membaca ataupun melihat iklan. Iklan dapat kita temukan hampir di mana saja mulai dari media massa (cetak/elektronik) sampai di pinggir jalan.
Iklan sendiri dapat diartikan sebagai media yang digunakan sebagai alat untuk mempromosikan suatu barang atau jasa. tujuan utama iklan adalah membujuk atau mempengaruhi pembacanya agar tertarik dan mau membeli produk atau jasa yang diiklankan. Untuk mencapai tujuannya pembuat iklan terkadang menggunakan bahasa yang sangat meyakinkan dan terkadang hiperbolis (melebih-lebihkan).
Bahasa iklan memang unik. Kita sadari atau tidak, bahasa iklan mengandung / memaparkan fakta dan opini. Bahkan, terkadang dalam iklan opini atau pendapat disembuyikan (dirangkai) menyerupai dengan fakta, sehingga terkadang kita akan kesusahan membedakan fakta dan opini dalam iklan.
Menurut KBBI, fakta diartikan sebagai hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dalam iklan, fakta biasanya berupa: rincian produk/jasa(identitas produk), tempat produk itu dapat diperoleh,dan alamat/nomor telepon produsen atau penyedia jasa.
Secara umum fakta memiliki ciri:
didukung oleh data
Bersifat objektif (apa adanya/sesuai kenyataan)
Biasanya menjelaskan tentang hal/peristiwa yang sudah terjadi.
Tidak bersifat kemungkinan dan mempunyai kepastian yang tinggi (dapat dibuktikan kebenarannya)
Bahasa denotasi (bermakna tunggal/tidak bisa ditafsirkan dengan pengertian lain/ bermakna lain)
Contoh fakta:
• Dijual rumah tipe 36 dengan luas 90 m².
• Rumah ini dijual tanpa perantara .
• Mulai tgl 1 Mei 2008 Bengkel Langsung Jadi pindah ke Jl. Asmara 1 SMG.
• PT Hunter Douglas Indonesia adalah salah satu unit dari Hunter Douglas Internasional.
• Perusahaan ini bergerak di bidang produk arsitektural, penutup tirai jendela premium, dan produk-produk interior lainnya.
• Email: cg_168@yahoo.co.uk
Opini menurut KBBI diartikan sebagai pendapat, pikiran, atau gagasan. Opini dalam iklan biasanya berupa kalimat-kalimat yang mencoba untuk meyakinkan, membujuk, dan mempengaruhi pembacanya. Selain itu, opini dalam iklan dapat pula berupa pemikiran dari orang yang menampilkan iklan tentang barang atau jasa yang diiklankan. Secara umum iklan memiliki ciri:
• Pendapat yang belum mempunyai kebenaran tetap (belum tentu benar atau salah)
• Bersifat subjektif (terdapat penilaian pribadi [pendapat, pemikiran, pemahaman, dan saran])
• Belum terjadi
• Bersifat kemungkinan dan belum mempunyai kepastian yang tinggi
• Bahasanya multi tafsir karena bersifat subjektif
Contoh opini:
– Tanpa buku kita semakin merasa kurang percaya diri (Pendapat)
– Hidup kita lebih sempurna bila kita cinta buku (Saran/Pemikiran)
– Karena membaca itu penting maka kita harus dekat dengan buku (Kesimpulan pribadi tanpa data)
– Rajin membaca buku berarti kita tak mau ketinggalan buku (pendapat seseorang)
Membedakian Fakta dan Opini dalam Iklan
Advertisements
Um, kenapa background atasnya pohon pisang?
Tapi thank’s ya! Izin CoPas ok?
kenapa pohon pisang?
tidak ada gambar lain…….
ok jangan lupa cantumkan sumber